Sabtu, 16 Maret 2013

Cerita Tentang Rerumputan

Cerita Dalang dan Wayang yang unik 

Film yang ditayangkan pada Matakuliah Penulisan Naskah kemarin tentang seorng dayang yang dimana wayangnya terbuat dr daun. Daun sendiri memiliki arti yang sangat baik dan mungkin menjadi landasan mengapa daun dijadikan sebagai wayang. 

Secara harafiah, suket dalam bahasa Jawa berarti rumput alias tanaman liar, yang bisa tumbuh di mana saja. Teman abadinya adalah tanah, air, dan siraman cahaya matahari. Ketika tersedia lahan kosong, ketika air dan cahaya matahari membelai benihnya penuh kasih, maka suket pun akan tumbuh dan berkembang sebebas-bebasnya. Bahkan, ketika ada tangan-tangan jahil membabati tubuh kurusnya, maka ia tidak akan pernah putus asa dan mati kekeringan. Tapi, ia akan bangkit kembali dan mencoba menjangkau langit.Ini adalah selogan dari kutipan artiket tentang Suket yg adalah rumput. 



Rumput atau daun yang rata-rata berwarna hijau memberi arti tindakan yang tidak akan pernah menyerah sama halnya seperti proses kehidupan daun. Dari cerita tersebut atau film tersebut yang diambil melalui perjalanan sang Wayang yang menurut saya sangat unik dengan postur dan pembawaan diri dy kepada orang banyak. Wayang yang memiliki postur tubuh yang besar membuat diri dia dengan dalang-dalang yang lain berbeda apalgi di tambah dengan wayang yang unik. Membuat orang semua akan tertarik saat menyaksikan terlebih ini di dokumentasi dan akan disebar, tidak heran nantinya banyak orang yang menyaksikan.


Wayang suket merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita perwayangan pada anak-anak di desa-desa Jawa.
Untuk membuatnya, beberapa helai daun rerumputan dijalin lalu dirangkai (dengan melipat) membentuk figur serupa wayang kulit. Karena bahannya, wayang suket biasanya tidak bertahan lama.





Seniman asal Tegal, Slamet Gundono, dikenal sebagai tokoh yang berusaha mengangkat wayang suket pada tingkat pertunjukan panggung. Slamet Gundono tidak hanya wayang suket tetapi juga wayang kulit dan kadang memakai dedaunan untuk dijadikan tokoh wayang.

Wayang Suket slamet Gundono, awalnya bermediakan wayang yang terbuat dari suket, namun Slamet Gundono lebih mengandalkan unsur teatrikal dan kekuatan berceritera. Dalam pementasan wayang suketnya, Slamet Gundono menggunakan beberapa alat musik yang teridiri dari gamelan, alat petik, tiup dan beberapa alat musik tradisi lainnya.



Pengambilan yang cukup baik akan memudahkan penonton menyerap atau mengerti arti dan tujuan merekam seorang dayang dan wayangnya yang sangat unik. Tempat yang di shoot pun sangat baik mencerminkan benar-benar seorang dayang yang mahir dan memang tempatnya dia akan mempertujukan kebolehan memainkan wayang nya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar