Minggu, 19 Mei 2013

Saat Menebar Mimpi





Dalam film dokumenter tentang Bambang Warih Koesoema ini menceritakan  tentang pengalaman dia yang diliput oleh komunitas yang menceritakan tentang perjalanan bagaimana sosok Bambang menarik orang-orang untuk memilih dia dalam kampanye untuk maju menjadi kanidat DPR. Bambang Warih Koesoema adalah pendiri dan Presidium di Uni Sosial Demokrat (UNISOSDEM) Jakarta. Dia juga seorang politisi senior dan sekaligus seorang pengusaha. Dia memiliki, mengelola dan memimpin beberapa perusahaan dan sekaligus bertindak sebagai konsultan bisnis bagi banyak perusahaan yang memiliki bidang usaha yang disebut 'green trade'. 

Dia menjadi dosen tamu di beberapa institut bisnis dan melatih di beberapa pusat-dagang di Jakarta. Dia juga merintis berdirinya Forum Kajian Sosial Demokrasi dan telah banyak terlibat dalam berbagai kegiatan yang dianggap sebagai gerakan "kiri-tengah". Dia dikenal akrab dengan media massa dan banyak diwawancarai, mengambil bagian dalam talk-show, debat publik, dll. Dia juga menulis di beberapa media.  Beliau mencari dukungan dengan cara terjun langsung ke masyarakat, meyakinkan semua orang bahwa iya benar-benar mau menjadi DPR yang bisa mengerti rakyat. Terjun langsung kepedalaman atau kawasan yang kumuh sekalipun demi meyakinkan semua orang. Beliau seperti itu hanya untuk sekedar untuk mencari dukungan dan menyakinkan masyarakat agar beliau dapat terpilih dalam pemilu karena beliau bermimpi agar bisa terpilih di pemiludan duduk di kursi no.1 di DPD. 

Akhirnya pemilupun di selenggarakan dan di salah satu daerah di Jakarta , beliaupun mendapat angka yang sangat tinggi , tetapi itu hanya dari salah satu daerah saja , dan beliaupun belum merasa puas dan senang , karena keputusan terakhir yaitu keputusan dari KPU (Komisi Pemilihan Umum).  Akhirnya KPU pun membacakan dan menghitung semua hasil pilihan rakyat , beliaupun kecewa karena beliau hanya berada di urutan ke-5. Tetapi beliau tidak berkecil hati walaupun ada rasa kecewa yang dirasakannya , beliaupun tidak putus asa dan langsung mempersiapkan kampanye berikutnya yaitu pemilihan orang no.1 di Indonesia. 

Walaupun tidak menjadi canidat yang terpilih Beliau tidak berkecilo hati, kecewa wajar namun dengan semangat beliau, beliau dengan sendirinya langsung bergerak lagi memasarkan dirinya untuk pemilu lainnya. Saya sendiri sangat menghargai tindakan beliau yang amat berkerja keras dan tidak mudah putus asa walaupun dengan hasil yang mungkin tidak menyenangkan atau membuat seseorang yang mengalaminya mungkin menjadi putus asa.